Pengaruh
Pemijatan pada Bayi Usia 4-6 Bulan terhadap Peningkatan Berat Badan di Desa
Pundong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
( Effect of
Baby Massage at Age 4-6 Months on the Improvement of Weight in Pundong Village
Diwek Sub – District Jombang District )
Nining Sugiharti
S.Kep.,Ns1, Hj.Yuliati Alie, SPd.,M.Kes2
1Program studi S1 Keperawatan STIKES Pemkab Jombang
ABSTRAK
Bayi usia di bawah 6 bulan hanya mengkonsumsi air
susu ibu sehingga gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya sangat tergantung
pada ASI. Keadaan ini menuntut produksi air susu ibu baik dan lancar sehingga
asupan nutrisi untuk bayi mencukupi energi tumbuh kembangnya. Pada usia 4 - 6
bulan berat badan bayi meningkat 2 kali berat badan lahir dengan rata – rata
peningkatan 500 – 600 gram/bulan. Berat badan yang tidak sesuai dengan umur,
tidak ada peningkatan berat badan dalam jangka waktu tertentu atau berat badan
berlebih menjadi petunjuk adanya gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh pemijatan pada bayi usia 4 - 6 bulan terhadap peningkatan
berat badan di Desa Pundong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan Pretest – Posttest group design. Populasinya
adalah bayi usia 4 – 6 bulan yang tinggal di Desa Pundong Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang pada 26 Mei – 26 Juni 2011. Sampel yang diambil sebanyak 11
bayi yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel independen adalah pemijatan.
Variabel dependen adalah berat badan. Pengumpulan data dengan observasi berat
badan dan dilakukan penimbangan. Data dianalisis dengan uji statistik paired
T-test ( α = 0,05 ).
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh α =
0,000. Karena α ( 0,000 ) < α ( 0,05 ) maka H0 ditolak dan H1
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemijatan bayi pada usia
4 – 6 bulan terhadap peningkatan berat badan dengan tingkat hubungan kedua
sampel 0,918 yang berarti hubungannya sangat kuat.
Pemijatan pada bayi terbukti dapat merangsang
nervus vagus yang menyebabkan peningkatan peristaltik usus, menjadikan bayi
cepat lapar, sehingga terjadi peningkatan masukan makanan dan produksi ASI yang
dapat meningkatkan berat badan. Dengan hasil penelitian ini diharapkan ibu
mampu menerapkan pemijatan pada bayinya secara rutin, sehingga dapat membantu
meningkatkan berat badan bayi.
Kata kunci : bayi
usia 4 – 6 bulan, pemijatan, peningkatan berat badan.
ABSTRACT
Babies
under 6 months of age consume only breast milk so that nutrition for baby
growht and development is highly dependent on breast milk. This situation
demands that both milk production is good and plenty so that the intake of
nutrition is adequate for babies as the energy for their growth and
development. At the age of 4 – 6 months the baby’s weight can be increased to 2
time his weight at the birth and the average increase is 500 – 600
grams/weight. A weight that is not normal for their age, no weight gain in a
certain period of time, or overweight can be an indication of health problems.
This study aims to analyze the effect of massage on babies aged 4 – 6 months to
the weight gain in the Village District Pundong Diwek Jombang.
The study
design which is used in this research is Quasy Experiment with approaches
pretest – posttestdesign group. It is population is 4 – 6 months old baby who
lived in the village of Pundong Diwek Jombang district on 26 May 2011 to 26
June 2011. Samples was taken on 11 babies who met the inclusion criteria. The
independent variable uses in the research is massage while, the dependent
variable is weight. Collecting data procedure in the research uses observation
of weight carried by weighting. Data were analyzed statisfically with paired
T-test Test ( α = 0.05 ).
Based on
the research results, obtained α = 0.000. Since α ( 0.000 ) < α ( 0.05 )
then H0 is rejected and H1 ia accepted, so it can be
concluded that there is an influence in massaging on babies aged 4 – 6 months
for their weight gain with the level of relations between the two samples is
0.918 which means the correlation is very strong.
Baby
massage is proven to stimulate the vagus nerve which causes an increase in
intestinal peristaltis, making a baby become hungry quickly, resulting in
increased of food intake and milk production that can increase the weight. With
the results of this study are expected for mother to apply massage for her baby
regularly, so it can help improve the baby’s weight.
Keywords :
baby of age 4 – 6 month, massage, weight gain.
PENDAHULUAN
Anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk
keluarga dan bangsa. Setiap orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal, sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas dan tangguh. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
merupakan hasil interaksi beberapa faktor yang saling berkaitan yaitu faktor
genetika, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang berguna 3
Berat badan merupakan hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak,
cairan tubuh, dll. Berat badan dipakai sebagai indikator terbaik saat ini untuk
mengetahui keadaan gizi dan pertumbuhan bayi 9 Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan
kembali pada hari ke – 10. Berat badan akan kembali menjadi 2 kali lipat berat
lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi 3 kali lipat berat lahir pada bayi umur 5
bulan, menjadi 3 kali lipat berat lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4 kali
lipat berat badan lahir pada umur 2 tahun 10
Pijat bayi merupakan metode stimulasi berupa
terapi sentuh ( touch terapy ) tertua dan terpopuler yang dikenal manusia.
Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia,
dan diwariskan secara turun – temurun karena pijat bayi dapat meningkatkan
produksi ASI dan merangsang berat badan bayi secara optimal 8
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO )
menunjukkan, kesehatan masyarakat Indonesia terendah di Asean dan peringkat
ke-142 dari 170 negara. Data WHO itu menyebutkan angka kejadian gizi buruk dan
kurang gizi pada balita pada tahun 2002 masing – masing meningkat menjadi 8,3 %
dan 27,5 % serta pada 2005 naik lagi menjadi masing – masing 8,8 % dan 28 %.
Kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Dampaknya pada pertumbuhan dan perkembangan
anak, kekurangan gizi juga termasuk salah satu penyebab utama kematian balita.
Data WHO 2002 menunjukkan 60 % kematian bayi dan balita terkait dengan kasus
gizi kurang 1
Berdasarkan Badan Pusat Statistik ( BPS ), gizi
buruk di Jawa Timur masih tergolong tinggi. Jumlah balita yaitu bayi baru lahir
yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun yang memiliki berat badan abnormal tercatat sebanyak 5.600,
sementara sebanyak 187 balita masih tahap pengawasan sekaligus penanganan 7
Penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap
kenaikan berat badan bayi yang juga dilakukan oleh Dasuki ( 2003 )3 memperoleh hasil bahwa pada kelompok
control kenaikan berat badan sebesar 6,16 %, sedangkan pada bayi yang dipijat
terdapat kenaikan sebesar 9,44 %. Hal ini menunjukkan bahwa pijat bayi dapat
menjadi stimulasi positif dalam usaha peningkatan berat badan, disamping
pemberian makanan pokok berupa ASI eksklusif untuk bayi di bawah umur 6 bulan 6
Merujuk pada kondisi tersebut di atas maka
peneliti tertarik untuk mengidentifikasi pengaruh pijat bayi pada bayi umur 4 –
6 bulan terhadap peningkatan berat badan di Desa Pundong Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang.
MATERI DAN METODE
Desain penelitian merupakan rencana atau
rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar – ancar kegiatan yang akan dilaksanakan
2
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian
ini adalah Quasi – Eksperimen dengan
pendekatan pretest – posttest group design.
Di dalam design ini, observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum
eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen
( 01 ) disebut pre-test,
dan observasi sesudah eksperimen ( 02 ) disebut post-test. Perbedaan antara 01 dan 02 yakni 02
– 01 diasumsikan merupakan efek dari treatment / eksperimen 2
Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan 5
Populasi pada penelitian ini adalah semua bayi yang berusia 4 – 6 bulan pada
tanggal 26 Mei – 26 Juni 2011 yang tinggal di Desa Pundong Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang yang berjumlah 13 bayi.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang
dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi 5 Pada penelitian ini sampelnya adalah
bayi yang berumur 4 – 6 bulan pada tanggal 26 Mei – 26 Juni 2011 yang tinggal
di Desa Pundong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 11 bayi.
Sampling adalah pengambilan sampel penelitian
dengan cara atau teknik – teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat
mungkin mewakili populasinya 4
Penelitian ini menggunakan sampling non-probability
dengan metode purposive sampling yaitu
teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sehingga
sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya 5
Variabel penelitian adalah perilaku atau
karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu ( beda manusia, dll
).
1. Variabel
bebas ( independen ) adalah variabel yang mempengaruhi atau penyebab 2 Pada penelitian ini variabel
independen yang digunakan adalah pemijatan.
2. Variabel
terikat ( dependen ) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent
4 Yang menjadi variabel dependen
pada penelitian ini adalah berat badan.
Data
dianalisis dangan menggunakan uji statistik paired T – test ( α = 0,05 ). Keeratan antara variabel
bebas dan variabel terikat dilihat dari nilai koefisien korelasinya seperti
tabel berikut :
Tabel 1
Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi.
Interval
Koefisien
|
Tingkat
Hubungan
|
0,00-0,199
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60-0,799
0,80-1.000
|
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
|
Korelasi merupakan
angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau
lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif.
Hubungan dua
variabel atau lebih dikatakan positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan,
maka akan meningkatkan variabel lain, dan sebaliknya bila satu variabel
diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain.
Hubungan dua
variabel atau lebih dikatakan negatif, bila nilai satu variabel dinaikkan, maka
akan menurunkan variabel lain, dan sebaliknya bila satu variabel diturunkan
maka akan menaikkan nilai variabel yang lain.
HASIL
Pada bab ini akan
disajikan penelitian tentang pengaruh pemijatan pada bayi usia 4 – 6 bulan
terhadap peningkatan berat badan di Desa Pundong Kecamatan Diwek Kabupaten
Jombang yang dilakukan pada tanggal 26 Mei 2011 – 26 Juni 2011.
Tabel 1. Distribusi frekuensi asupan nutrisi
responden di Desa Pundong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 26 Mei 2011.
No
|
Asupan Nutrisi
|
Frekuensi
|
Prosentase
|
1.
|
ASI
|
11
|
100 %
|
2.
|
PASI
|
0
|
0 %
|
3.
|
ASI + PASI
|
0
|
0 %
|
|
Total
|
11
|
100 %
|
Sumber : Data Primer, 2011
Berdasarkan data di
atas seluruh responden mendapatkan asupan nutrisi berupa ASI yaitu sebanyak 11
bayi ( 100 % ).
Tabel 2. Distribusi berat badan responden setelah
dilakukan pemijatan di Desa Pundong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang 26 Juni
2011.
No
|
Responden
|
Berat Badan
|
1.
|
A1
|
9400
|
2.
|
A2
|
6500
|
3.
|
A3
|
6500
|
4.
|
A4
|
7100
|
5.
|
A5
|
6800
|
6.
|
A6
|
6700
|
7.
|
A6
|
7100
|
8.
|
A7
|
6500
|
9.
|
A8
|
6900
|
10.
|
A9
|
6900
|
11.
|
A10
|
7900
|
|
Jumlah
|
78300
|
|
Rata – rata
|
7118,18
|
Sumber : Data Primer, 2011
Berdasarkan data di
atas berat badan rata – rata seluruh responden setelah dilakukan pemijatan
adalah sebesar 7118,18 gram, dengan berat badan terbesar 9400 gram dan berat
badan terkecil 6500 gram.
PEMBAHASAN
Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Berat Badan
Berdasarkan tabel 1
dapat diketahui bahwa ASI merupakan asupan nutrisi utama bagi seorang bayi
yaitu 100 %. Nutrisi memang merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
peningkatan berat badan, soetjiningsih ( 2003 )9 menjelaskan dalam bukunya bahwa bayi yang mendapat asupan gizi (
nutrisi ) yang seimbang baik kualitas maupun kuantitasnya meliputi : air,
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral, akan memperoleh energi yang
cukup untuk pertumbuhannya.
Secara normal berat
badan bayi akan meningkat sesuai usia apabila mendapat cukup asupan nutrisi.
Dalam penelitian ini, faktor yang mempengaruhi berat badan tersebut di atas
diabaikan pengaruhnya karena merupakan faktor umum penyebab peningkatan berat
badan. Dengan asumsi bahwa tanpa stimulasi tambahan ( pijatan ), maka berat
badan bayi akan meningkat sesuai standar umum berdasarkan teori yang telah
peneliti kemukakan di atas.
Terjadinya Peningkatan Berat Badan karena Adanya Stimulasi ( Pemijatan
)
Berdasarkan
analisis tentang peningkatan berat badan pada bayi usia 4 – 6 bulan sebelum dan
setelah mendapatkan pemijatan didapatkan peningkatan rata – rata berat badan
sebesar 818,182 gram yaitu sebelum dilakukan pemijatan 6300 gram menjadi
7118,18 gram setelah dilakukan stimulasi pemijatan bayi selama 4 minggu.
Peningkatan ini terjadi dengan nilai terkecil 500 gram dan nilai terbesar 1500
gram.
Pijat bayi
merupakan metode stimulasi berupa terapi sentuh ( touch therapy ) tertua dan
terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi dapat meningkatkan produksi ASI dan
merangsang peningkatan nafsu makan sehingga dapat meningkatkan berat badan bayi
secara optimal 8 Peningkatan berat
badan badan bayi ini terjadi karena bayi yang dipijat mengalami peningkatan
tonus nervus vagus ( saraf otak ke – 10 ) yang membuat kadar enzim penyerapan
gastrin dan insulin meningkat sehingga penyerapan sari makanan menjadi lebih
baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan
lebih sering menyusu. Akibatnya produksi ASI akan lebih banyak.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa :
1.
Berat badan bayi sebelum dilakukan pemijatan seluruhnya mempunyai
berat badan baik.
2.
Berat badan bayi pada minggu ke – 4 setelah dilakukan pemijatan
seluruhnya mengalami peningkatan dengan rata – rata peningkatan sebesar 818,18
gram.
3.
H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti
pemijatan pada bayi usia 4 – 6 bulan berpengaruh terhadap peningkatan berat
badan dengan tingkat keeratan hubungan sangat kuat.
DAFTAR
PUSTAKA